Latar Belakang.
Segala puji bagi Allah SWT yang memberikan kekuatan kepada kita dengan segala ni’matNya yang tak terhingga untuk selalu Istiqomah di jalan Nya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya sampai akhir zaman. Dengan rahmat Allah SWT, kaum muslimin dan muslimat di komplek Departemen Kesehatan I, telah dapat melaksanakan ibadah sehari-harinya di Masjid Ibnu Sina. Namun setelah 25 tahun masjid tersebut berdiri (didirikan tgl 21 Mei 1985), praktis tanpa ada perubahan yang berarti, sehingga terkesan kumuh dan tidak bersinar lagi. Disisi lain, telah banyak perubahan di sekitar komplek, yaitu rumah-rumah telah banyak yang direnovasi dan jauh lebih indah dari masjid Ibnu Sina. Bahkan, di sekitar nya telah berdiri beberapa masjid yang juga jauh lebih indah. Sudah selayaknya masjid Ibnu Sina direnovasi dan diperluas agar tidak terkesan kumuh dan mampu menampung lebih banyak jamaah. Seperti diketahui diseberang mesjid terdapat Pasar Sumber Arta yang di lengkapi dengan pertokoaan, mini market dan dalam waktu dekat berdiri 3 (tiga) menara apartemen baru. Ini tentunya merupakan potensi jamaah yang akan memanfaatkan masjid Ibnu Sina untuk beribadah. Pembangunan masjid merupakan tanggung jawab setiap umat, karena masjid adalah rumah Allah. Disamping itu sudah selayaknya kita mensyukuri nikmatnya, rezki yang yang kita peroleh untuk menghidupi keluarga udara yang kita hirup sepanjang hidup tanpa membayar dan begitu banyak rakhmat yang telah Allah berikan kepada kita. Namun demikian sudah berapa banyakkah uang dan harta yang kita berikan di jalan Allah sepanjang hidup kita? Tanpa disadari umur kita setiap waktu berkurang, tahu-tahu usia sudah senja. Marilah berlomba menabung untuk akhirat karena kita punya hutang kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlah nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. QS An Nahl :18 Rumah kita yang indah, mobil yang mewah, harta yang tersimpan, semua itu tidak akan bersama kita, saat maut menjemput. Putus amalan kita, kecuali sedekah jariah (wakaf), ilmu pengetahuan bermanfaat dan doa anak shaleh. Jangan sampai harta benda kita yang ditinggalkan mempersulit kita mempertanggung jawabkannya di akhirat nanti.
Segala puji bagi Allah SWT yang memberikan kekuatan kepada kita dengan segala ni’matNya yang tak terhingga untuk selalu Istiqomah di jalan Nya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya sampai akhir zaman. Dengan rahmat Allah SWT, kaum muslimin dan muslimat di komplek Departemen Kesehatan I, telah dapat melaksanakan ibadah sehari-harinya di Masjid Ibnu Sina. Namun setelah 25 tahun masjid tersebut berdiri (didirikan tgl 21 Mei 1985), praktis tanpa ada perubahan yang berarti, sehingga terkesan kumuh dan tidak bersinar lagi. Disisi lain, telah banyak perubahan di sekitar komplek, yaitu rumah-rumah telah banyak yang direnovasi dan jauh lebih indah dari masjid Ibnu Sina. Bahkan, di sekitar nya telah berdiri beberapa masjid yang juga jauh lebih indah. Sudah selayaknya masjid Ibnu Sina direnovasi dan diperluas agar tidak terkesan kumuh dan mampu menampung lebih banyak jamaah. Seperti diketahui diseberang mesjid terdapat Pasar Sumber Arta yang di lengkapi dengan pertokoaan, mini market dan dalam waktu dekat berdiri 3 (tiga) menara apartemen baru. Ini tentunya merupakan potensi jamaah yang akan memanfaatkan masjid Ibnu Sina untuk beribadah. Pembangunan masjid merupakan tanggung jawab setiap umat, karena masjid adalah rumah Allah. Disamping itu sudah selayaknya kita mensyukuri nikmatnya, rezki yang yang kita peroleh untuk menghidupi keluarga udara yang kita hirup sepanjang hidup tanpa membayar dan begitu banyak rakhmat yang telah Allah berikan kepada kita. Namun demikian sudah berapa banyakkah uang dan harta yang kita berikan di jalan Allah sepanjang hidup kita? Tanpa disadari umur kita setiap waktu berkurang, tahu-tahu usia sudah senja. Marilah berlomba menabung untuk akhirat karena kita punya hutang kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlah nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. QS An Nahl :18 Rumah kita yang indah, mobil yang mewah, harta yang tersimpan, semua itu tidak akan bersama kita, saat maut menjemput. Putus amalan kita, kecuali sedekah jariah (wakaf), ilmu pengetahuan bermanfaat dan doa anak shaleh. Jangan sampai harta benda kita yang ditinggalkan mempersulit kita mempertanggung jawabkannya di akhirat nanti.